TAKWA

04 Agustus 2013

A. MAKNA TAKWA SECARA ETIMOLOGIS

     Secara etimologis, terma takwa dan yang seakarnya tertera 258 kali dalam Al-Qur'an, berasal dari akar kata waqa-yaqi (wiqayah) yang berarti memelihara, menjaga, melindungi, hati-hati, menjauhi sesuatu, dan takut azab. Takwa dapat juga berarti al-khassyah dan al-khauf yang berarti takut kepada azab Allah. Disini dapat dikatakan bahwa "taqwa al-Lah" adalah takut kepada azab Allah, yang menimbulkan suatu konsekuensi untuk melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sedangkan insan yang bertakwa dapat diidentifikasi sebagai insan yang tetap taat kepada Allah dan berusaha meninggalkan kemaksiatan

B. MAKNA TAKWA SECARA TERMINOLOGIS

    Takwa secara terminologis memiliki peristilahan yang beragam, hal ini terbukti dari banyaknya sumbangsih (kontribusi) para ulama untuk menelusuri pengertian terminologis takwa. Al-Ashfani misalnya, mengistilahkan takwa dengan memelihara diri dari dosa dengan meninggalkan segala yang haram.
    Pengertian ini, mempunyai basis Qur'ani yang dirujuk dalam firman Allah dalam surah al-A'raf/7:35

7:35

"Maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka tidak (pula) mereka bersedih hati."

     Beberapa pendapat ulama tetnatang pengertian Takwa secara terminologis, diantaranya ;
  • Muhammad Isma'il : Takut kepada azab Allah dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
  • Sayyidina Ali : Takwa sebagai ketidakkontinuan mengerjakan maksiat dan tidak membanggakan diri atas ketaatannya kepada Allah.
  • Harun Nasution : Takwa merupakan kesadaran menjaga diri agar tidak terjatuh ke dalam dosa dan perbuatan yang bernilai buruk
     Kamus Besar Bahasa Indonesia mengemukakan beberapa komponen penting yang terkandung dalam peristilahan takwa:
  • Terpeliharanya sifat diri untuk tetap taat melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
  • Keinsyafan yang diikuti kepatihan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
  • Kesalehan hidup. 
     Dari keterangan-keterangan  tersebut di atas dapat dipahami bahwa takwa itu merupakan suatu kesadaran lahir dan batin yang mendatangkan suatu konsekuensi untuk taat melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh keikhlasan, sesuai dengan kemampuan manusia


C. HIKMAH PERINTAH BERTAKWA
  • Memperoleh rahmat di dunia dan di akhirat
  • Meraih keuntungan di dunia dan di akhirat
  • Mensyukuri nikmat Allah
D. MEMBENTUK SIKAP TAKWA
     Secara rinci, pembentukan takwa dapat direalisasikan melalui upaya-upaya religius sebagai berikut :
  • Mengkaji Al-Qur'an
  • Berpegang teguh dan melaksanakan isi kandungan Al-Qur'an
  • Mengesakan Allah
  • Mengingat perintah Allah
  • Istiqamah menurut ajaran Islam
  • Beibadah kepada Allah
  • Melaksanakan Qisas
  • Berpuasa
E. PERUSAK TAKWA
    Setiap sesuatu pasti mempunyai lawan yang menjadi antagonisnya. Hal ini terjadi pula pada takwa. Lawan (yang merusak)  takwa ada lima yaitu : 
  • Kufr
  • Syirik
  • Mendustakan Allah dan rasul-rasul-Nya
  • Fusuq
  • Nifaq
F. CIRI-CIRI MANUSIA YANG BERTAKWA
    Dalam membahas karakteristik manusia yang bertakwa telah disajikan secara global diantaranya adalah :
  • Beriman (Rukun Iman)
  • Mendirikan Salat
  • Menunaikan zakat
  • Menafkahkan (menyedekahkan) sebagian harta
  • Menepati janji
  • Sabar
  • Berdoa kepada Allah
  • Benar
  • Tetap taat kepada Allah
  • Berzikir, Istigfar, dan Bertobat kepada Allah
  • Menahan amarah
  • Pemaaf
  • Berbuat baik
  • Tidak menerusakan perbuatan keji
  • Salat Tahajud
G. KARUNIA ALLAH  KEPADA MANUSIA YANG BERTAKWA
  • Keberkahan (Barakah)
  • Memperoleh Rahmat
  • Kegembiraan Dunia dan Akhirat
  • Umur yang panjang
  • Pertolongan
  • Hidayah
  • Ilmu Pengetahuan ('ilm)
  • Dicintai Allah
  • Memperoleh Pemeliharaan dan Penjagaan
  • Pujian dari Allah
  • Taufik dalam mengerjakan Amal Saleh
  • Pengampunan dosa
  • Ketenangan hati
  • Keselamatan dari kesusahan dan rezeki yang halal
  • Kemudahan urusan
  • Pahala yang berlipat ganda
  • Kemenangan di dunia dan akhirat
  • Memperoleh kemuliaan
  • Amalya diterima oleh Allah 
  • Keselamatan dari azab neraka
  • Kekal di dalam surga.
Sumber : Shaleh, H M Asham.2008. Takwa, Makna dan Hikmahnya dalam Al-Qur'an, Jakarta: Erlangga







Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Laquezto - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger