Pertemuan Pertama Bersama Mereka

26 Agustus 2013




Terasingkan dalam badai keramaian dan kebingungan
Kegelisahan dan Kebingungan memaku jiwa-jiwa lemah
Hanya bisa memperhatikan percakapan tiada henti
Dengan bergelimpangan kemewahan tiada tara

Rasa menginginkan sesuatu membekukan kehendak
Hanya pasrah pada keadaan dan kekurangan semata
Alhamdulillah, semua itu perlu di jadikan pelajaran baik
Banyak insan yang lebih kekurangan dari apapun

Karena misi insan itu sebenarnya mensyukuri nikmat
Walaupun sekecil batu kerikil dan debu yang bertebaran
Patut dan wajib menjalani proses-proses pensyukuran
Jangan lihat keatas karena mereka tak terbatas

Lihatlah kebawah, banyak insan bergelimpangan 
Pengorbanan demi mengais  dan mencari rezeki
Pangan, sandang dan pakaian, untuk bertahan didunia
adalah barang yang berlabel langka

Intuisi berucap tentang suatu perbandingan
Perbandingan antara insan takkan pernah mencapai adil 
Gengsi tidak boleh menutup mata dan hati
Karena kau akan terjebak dalam parameter kebinasaan

Proses pencarian kolega yang berlabel halal
Yang mengerti sebagian identitas diri
Hanya bermaksud menyenangkan hati
Insan yang menemani selama 6 tahun



Aplikasi Obrolan Populer, BBM Menyelip di Android dan iOS

25 Agustus 2013

           Kepopuleran vendor Blackberry telah menyebar luas di beberapa negara maju dan berkembang. Mayoritas penduduk Indonesia merupakan konsumen dan telah mengantongi produk-produk Blackberry, vendor asal Kanada ini. Berbagai macam upgrade dan versi sistem operasi Blackberry menghandel beberapa pasar dunia dan meraup banyak keuntungan.Masing-masing handphone maupun tablet terutama yang beroperasi sistem,  mempunyai kekhususan masing-masing dalam hal penyediaan dan mempromosikan produk. Begitu juga dengan Blackberry, salah satu kekhususan yang dimilikinya adalah sistem operasi dan merk platform yang telah terkonfigurasi dengan tertata dan aplikasi obrolan yang telah teregistrasi yang mendominasi para pengguna Blackberry yaitu Blackberry Messenger (BBM).

Blackberry Messenger
          Kemudahan dalam menggunakan maupun mengoperasikan aplikasi tersebut menjadikan pilihan yang tepat bagi semua pengguna Blackberry khususnya remaja. Tentu saja untuk menggunakan layanan dan aplikasi ini kita harus mempunyai handphone dan produk Blackberry lainnya. Kita harus mengeluarkan isi kantong kita dalam-dalam hanya untuk mendapatkan aplikasi obrolan ini, tidak banyak dari vendor Blackberry ini yang menyediakan harga murah (Low End Price) dan cukup terjangkau bagi peminat Blackberry.
        Kepopuleran aplikasi ini tersebar keseluruh telinga para pengembang aplikasi (Application Developer), menurut mereka beberapa pemasaran meningkat tinggi disebabkan penjualan produk Blackberry yang memuncak, hal itu disebabkan oleh salah satu aplikasi Blackberry yang sangat diminati banyak orang yaitu BBM. Para pengembang aplikasi tidak tidak tinggal diam, mereka juga mengembangkan hasil dari produk aplikasi mereka. Beberapa aplikasi obrolan yang serupa dengan BBM, seperti Whatsapp, LINE, KakaoTalk, WeChat dan masih banyak lagi yang lainnya.

Berbagai macam jejaring sosial

          Beberapa informasi yang telah tersebar bahwa pihak  perusahaan Blackberry, vendor asal kanada ini, telah mencanangkan pemasangan aplikasi obrolan Blackberry Mesengger (BBM) di platform lain seperti Android dan iOS. Masih belum jelas perilisan aplikasi tersebut, tetapi pihak Blackberry sendiri positif memberikan sumbangsih aplikasi asli ke platform lain. Hal ini menjadikan kabar baik bagi para peminat aplikasi BBM, kita tidak perlu memikirkan status finansial kita, karena banyak aplikasi beroperasi sistem selain Blackberry yang menyediakan harga murah (Low End Price).
         

Pengemis Lampu Merah dan Keajaiban dari Langit

          Disuatu kota metropolitan yang bangunannya habis-habisan menjulang tinggi ke langit, tepatnya diperkumuhan "BAHAGIA". Ya, begitulah mereka menamai komunitas mereka. Fajri, yang merupakan seorang pengemis, seperti biasa berkumpul dengan anak jalanan lainnya. Yeah, mengais rezeki untuk dirinya sendiri bagaikan kehidupan sebatang lilin yang menyala di setiap sudut kemalangan. Kerap terbesit di pikiran anak itu tentang masa depannya, sesekali bercucuran air mata ketika dia memikirkan keajaiban itu.
     "Apakah aku akan bahagia layaknya orang bahagia?" pikirnya sambil berlari dipersimpangan lampu merah, untuk mendapatkan jatah rezeki dari orang atas.
          Sambil menepuk-nepuk gendang kecil yang selalu ia bawa, ia pun mulai mendendangkan sebuah alunan musik nan merdu ala Rhoma Irama,, 
     "Asyeeeeekkkkkkkk, darah muda darahnya para remaja ...... " Fajri menyanyikan lagu Darah Muda dihadapan orang-orang persimpangan lampu merah.
          Orang-orang pun terhibur dengan suara cempreng Fajri dipersimpangan penghasil uang itu. Kerap kali orang dari kalangan atas itu mengulurkan tangannya untuk anak malang itu. Keringat bercucuran hanya untuk receh-receh yang ia kumpulkan.
          Tidak banyak yang dipikirkannya saat itu, dia hanya bisa berharap dan menunjukkan wajah kasihan agar orang simpati dan empati kepadanya. Pikirannya membuat dia terlalu banyak  mengkhayal tentang dirinya di masa depan, dan terlalu berharap bahwa suatu ketika keajaiban dari langit turun seperti hujan lebat di padang pasir.
      "Itu tidak mungkinkan Fajri, kamu sudah ditakdirkan begini Fajri, tak ada yang berubah". mengatai dirinya sendiri dalam benak pikirannya.
         Pesimis kerap menghantui kesehariannya, dia pun kehilangan semangat perjuangan dan kelihatan sangat rapuh seperti kayu keras yang habis dimakan rayap. Saat itu langit berwarna jingga kebiru-biruan, perjuangan hari itu telah berakhir, dan saatnya bagi dia dan salah satu sahabatnya untuk pulang ke perkumuhan.
      "Huft capeknya, saatnya pulang sob". kata Fajri sambil merangkul teman akrabnya.
          Sebut dia Junior, teman sebaya Fajri yang berpakaian compang-camping, berkulit sawo matang dan berambut ikal. Mereka adalah teman akrab sejak SMA, mungkin senasib seperjuangan  yang membuat mereka menjadi lebih dekat dan mengerti keadaan satu sama lain. Dan mereka pun menceritakan receh-receh yang ia dapat di persimpangan lampu merah.
    "Hari ini kamu dapat berapa brooh?" dengan gaya Disc Jockey junior penasaran.
     "Yah,, gak begitu banyak sih, cuma 53.200 doang." sambil memperlihatkan kaleng bekas tempat penyimpanan jerit payah Fajri.
     "Doang katamu, seharusnya kamu harus bersyukur brooh, Allah masih sayang sama kita. Alhamdulillah ya sesuatu, aku dapat 61.000." dengan gaya ala Syahrini dia membusungkan dada.
          Lalu mereka pun berbarengan pulang ke perkumuhan, dan menceritakan pengalaman mereka ketika mengais rezeki. Junior pun berpanjang lebar menceritakannya kepada sahabatnya. Fajri pun mencoba mendengar ceritanya yang hampir tidak masuk akal menurutnya, walaupun sedikit saja permainan kata yang ia dengar. Terlalu banyak kata-kata mustahil dalam benak Fajri, masa depan, impian, cita-cita, dan kebahagiaan. Dia pun langsung terdiam dalam heningnya senja dan membiarkan sobatnya berbicara sendirian seperti orang stres.
     "Bro, kamu sebenarnya denger ceritaku gak sih?, melamun aja dari tadi, kamu mikir apaan sih." dengan wajah kesal Junior membuat Fajri terejut.
     "Huh, oh iya maaf-maaf, aku lagi mikirin sesuatu." dengan cepat Fajri merespon dan terdiam sesaat lagi.
          Wajahnya mengkerut dan bibirnya tertutup rapat, matanya terbelalak melihat kedepan, seperti anak ayam yang kehilangan induknya. Dia pun menghela nafasnya seperti hembusan angin musim semi.
     "Hbbbwwoooosssssshhhhh", dan jiwa Fajri kembali seperti sedia kala.
     "Apa kita akan selamanya seperti ini Jun?". dengan wajah sedih dan fokus ke arah jalan Fajri bertanya.
     "Maksudmu, tentang keadaan kita sekarang ini, ini sudah takdir kita brooh, sebaiknya kita jalani aja kehidupan fana ini." dengan permainan kata yang bijak Junior memberi fakta bahwa tak ada yang berubah.
         Fajri semakin terlihat sangat rapuh mendengar ucapan sohibnya itu, ingin rasanya mencucurkan air mata tetapi dengan rasa gengsi dia pun menahannya. Hanya ruang dan waktu yang dapat menenangkan hati si pengemis itu. Tak banyak yang dapat dilakukan si Junior terhadap masalah Fajri yang tak kunjung hilang. Dan akhirnya percakapan pun berakhir ketika sampai di perkumuhan "BAHAGIA".
          Entah apa yang terbesit dipikiran komunitas itu menamakannya dengan kata "BAHAGIA", padahal  itu tidak merubah apapun, mungkin satu kata itu bisa merubah pemikiran komunitas itu untuk bisa lebih bahagia dan keajaiban menghampiri mereka sesaat, TIDAK ADA YANG TAHU.
***********************************************************************************
          Matahari pun tergelincir dari ufuk timur, suara merdu ayam jantan menghiasi parameter kehidupan sebagai penanda waktu wajib bagi para pengemis. Bekerja ,mencari uang, mencari pangan, sandang dan makanan yang layak, dan mencari arti kehidupan dalam pengalaman pahit ini. Jiwa dan raga mereka telah terikat dengan tali takdir, seseorang yang berjiwa raga pengemis. Tatkala pahit manisnya semua itu tidak terlalu membuat punggung mereka bungkuk oleh siksaan mental pikiran mereka, beban beribu-ribu ton sanggup mereka pikul karena persatuan mereka yang telah terkumpul dan menerima takdir dengan dada terbuka. Mirisnya kehidupan Fajri dan Junior dalam kehidupan ini harus mereka perjuangkan sampai sesuatu yang ajaib datang kepada mereka dengan sendirinya.
          Bangun dari ranjang yang peot dengan per-per yang keluar dari permukaan tempat tidurnya, Fajri pun langsung membersihkan diri di sungai multifungsi. Dan dia pun siap-siap pergi ke persimpangan penghasil uang kemarin. Sesampai disana dia pun mencari target dan membidik para mangsa lampu merah. Seperti biasa dengan gaya seorang pengemis yang rendahan dia pun mulai memelas wajah seseorang dari kalangan atas.
     "Tok tok tok, Fajri mengetuk kaca mobil pengendara di persimpangan lampu merah.
     "Minta uang pak." sambil memasang muka kasihan, seperti memaksa orang untuk membuka kaca mobil mereka.
          Dia pun terkejut ternyata yang didalam mobil itu adalah remaja yang sebaya dengan dia, seseorang yang berpenampilan layaknya orang berdarah biru. Memerah wajah si Fajri, dan ingin rasanya ia melarikan diri dari pandangan si darah biru tadi.
    "Kenapa kamu harus malu Fajri, kamu kan sudah diakui sebagai pengemis persimpangan lampu merah, apa karena dia sebaya dengan kamu dan dia orang bangsawan." tanyanya bingung dalam intuisinya.
          Si darah biru tadi pun langsung mengeluarkan tempat penyimpanan uang yang berisi berbagai macam kartu belanja, dan uang yang banyak. Berbinar-binar mata Fajri melihat isi dompet si orang tadi. Dan orang itu pun mengeluarkan empat lembar uang berwarna biru, dengan penuh harapan Fajri berdoa.
     "Mas, mas." si darah biru memanggil Fajri yang hampir kehilangan kesadaran.
     "Oh iya mas, ada apa?" dengan akting pura-pura tidak tahu Fajri menoleh ke empat lembar uang berwarna biru tadi.  
     "Ini semua buat saya mas? Beneran mas?" sambil membalikkan keadaan seperti semula, Fajri pun langsung mengambil empat lembar uang berwarna biru tadi dengan secepat kilat.
     Dengan mata melotot dan bibir monyong "Woooww, gak ada uang kembalian saya mas." dengan candaan yang sedikit garing.
     "Iya gak apa-apa kok, ambil aja semua, saya ikhlas kok." Kata orang tadi tanpa menghiraukan candaan garing Fajri.
     Dengan ucapan syukur yang sangat keras "ALHAMDULILLAH YA ALLAH." suaranya menggelegar sampai antrian terakhir lampu merah itu.
     "Syuuuuutttttt, jangan keras-keras, gak enak saya." dengan rasa malu dan agak norak si darah biru tadi kewalahan dilihat banyak orang.
     "Makasih banyakkkkkk mas." sambil tersenyum-senyum Fajri berlari kegirangan seperti kelinci yang terlepas dari kandangnya.
          Setelah mendapat banyak uang dari orang itu, Fajri merencanakan untuk membuka usaha dengan temannya Junior. Akhirnya mereka pun sukses dalam mengemban misi mereka, keuntungan yang mereka raih dalam usahanya memberikan pelajaran bagi mereka, bahwa apabila kita bersungguh-sungguh dalam mencari kebaikan, Insya Allah kita akan mendapatkan kebaikan yang setimpal dengan usaha yang sudah pernah kita lakukan sebelumnya.
    

TAKWA

04 Agustus 2013

A. MAKNA TAKWA SECARA ETIMOLOGIS

     Secara etimologis, terma takwa dan yang seakarnya tertera 258 kali dalam Al-Qur'an, berasal dari akar kata waqa-yaqi (wiqayah) yang berarti memelihara, menjaga, melindungi, hati-hati, menjauhi sesuatu, dan takut azab. Takwa dapat juga berarti al-khassyah dan al-khauf yang berarti takut kepada azab Allah. Disini dapat dikatakan bahwa "taqwa al-Lah" adalah takut kepada azab Allah, yang menimbulkan suatu konsekuensi untuk melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sedangkan insan yang bertakwa dapat diidentifikasi sebagai insan yang tetap taat kepada Allah dan berusaha meninggalkan kemaksiatan

B. MAKNA TAKWA SECARA TERMINOLOGIS

    Takwa secara terminologis memiliki peristilahan yang beragam, hal ini terbukti dari banyaknya sumbangsih (kontribusi) para ulama untuk menelusuri pengertian terminologis takwa. Al-Ashfani misalnya, mengistilahkan takwa dengan memelihara diri dari dosa dengan meninggalkan segala yang haram.
    Pengertian ini, mempunyai basis Qur'ani yang dirujuk dalam firman Allah dalam surah al-A'raf/7:35

7:35

"Maka barangsiapa yang bertakwa dan mengadakan perbaikan, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka tidak (pula) mereka bersedih hati."

     Beberapa pendapat ulama tetnatang pengertian Takwa secara terminologis, diantaranya ;
  • Muhammad Isma'il : Takut kepada azab Allah dengan melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.
  • Sayyidina Ali : Takwa sebagai ketidakkontinuan mengerjakan maksiat dan tidak membanggakan diri atas ketaatannya kepada Allah.
  • Harun Nasution : Takwa merupakan kesadaran menjaga diri agar tidak terjatuh ke dalam dosa dan perbuatan yang bernilai buruk
     Kamus Besar Bahasa Indonesia mengemukakan beberapa komponen penting yang terkandung dalam peristilahan takwa:
  • Terpeliharanya sifat diri untuk tetap taat melaksanakan perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
  • Keinsyafan yang diikuti kepatihan dan ketaatan dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
  • Kesalehan hidup. 
     Dari keterangan-keterangan  tersebut di atas dapat dipahami bahwa takwa itu merupakan suatu kesadaran lahir dan batin yang mendatangkan suatu konsekuensi untuk taat melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya dengan penuh keikhlasan, sesuai dengan kemampuan manusia


C. HIKMAH PERINTAH BERTAKWA
  • Memperoleh rahmat di dunia dan di akhirat
  • Meraih keuntungan di dunia dan di akhirat
  • Mensyukuri nikmat Allah
D. MEMBENTUK SIKAP TAKWA
     Secara rinci, pembentukan takwa dapat direalisasikan melalui upaya-upaya religius sebagai berikut :
  • Mengkaji Al-Qur'an
  • Berpegang teguh dan melaksanakan isi kandungan Al-Qur'an
  • Mengesakan Allah
  • Mengingat perintah Allah
  • Istiqamah menurut ajaran Islam
  • Beibadah kepada Allah
  • Melaksanakan Qisas
  • Berpuasa
E. PERUSAK TAKWA
    Setiap sesuatu pasti mempunyai lawan yang menjadi antagonisnya. Hal ini terjadi pula pada takwa. Lawan (yang merusak)  takwa ada lima yaitu : 
  • Kufr
  • Syirik
  • Mendustakan Allah dan rasul-rasul-Nya
  • Fusuq
  • Nifaq
F. CIRI-CIRI MANUSIA YANG BERTAKWA
    Dalam membahas karakteristik manusia yang bertakwa telah disajikan secara global diantaranya adalah :
  • Beriman (Rukun Iman)
  • Mendirikan Salat
  • Menunaikan zakat
  • Menafkahkan (menyedekahkan) sebagian harta
  • Menepati janji
  • Sabar
  • Berdoa kepada Allah
  • Benar
  • Tetap taat kepada Allah
  • Berzikir, Istigfar, dan Bertobat kepada Allah
  • Menahan amarah
  • Pemaaf
  • Berbuat baik
  • Tidak menerusakan perbuatan keji
  • Salat Tahajud
G. KARUNIA ALLAH  KEPADA MANUSIA YANG BERTAKWA
  • Keberkahan (Barakah)
  • Memperoleh Rahmat
  • Kegembiraan Dunia dan Akhirat
  • Umur yang panjang
  • Pertolongan
  • Hidayah
  • Ilmu Pengetahuan ('ilm)
  • Dicintai Allah
  • Memperoleh Pemeliharaan dan Penjagaan
  • Pujian dari Allah
  • Taufik dalam mengerjakan Amal Saleh
  • Pengampunan dosa
  • Ketenangan hati
  • Keselamatan dari kesusahan dan rezeki yang halal
  • Kemudahan urusan
  • Pahala yang berlipat ganda
  • Kemenangan di dunia dan akhirat
  • Memperoleh kemuliaan
  • Amalya diterima oleh Allah 
  • Keselamatan dari azab neraka
  • Kekal di dalam surga.
Sumber : Shaleh, H M Asham.2008. Takwa, Makna dan Hikmahnya dalam Al-Qur'an, Jakarta: Erlangga







 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Laquezto - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger